Trump Umumkan Serangan Udara AS Hancurkan Situs Nuklir Utama Iran

Nusantaratv.com - 22 Juni 2025

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: Tangkapan layar via Kare11)
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: Tangkapan layar via Kare11)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengonfirmasi militer AS telah melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran dalam operasi militer yang disebutnya sebagai "sangat berhasil". 

Serangan tersebut, yang dilakukan bekerja sama dengan Israel, menandai eskalasi besar dalam konflik antara kedua pihak.

Dalam pidato dari Ruang Oval yang disiarkan Sabtu malam, 21 Juni 2025, Trump menyatakan fasilitas pengayaan nuklir Iran di Natanz, Isfahan, dan Fordow telah dihancurkan sepenuhnya. 

Dia menekankan masa depan Iran kini berada di antara dua pilihan, perdamaian atau tragedi.

"Jika Iran tidak memilih jalur damai, kami siap melanjutkan serangan lebih lanjut dengan ketepatan dan kekuatan militer kami," kata Trump, dikutip dari Reuters, Minggu (22/6/2025).

Menurut laporan CBS News, pemerintahan AS juga mengirimkan pesan diplomatik ke Teheran, menegaskan jika serangan ini tidak bertujuan untuk menggulingkan rezim Iran.

Trump menyebut penggunaan pesawat pengebom B-2 dan puluhan rudal Tomahawk, termasuk enam bom penghancur bunker yang diarahkan ke Fordow, lokasi yang dikenal tersembunyi di bawah pegunungan. 

"Fordow sudah tidak ada lagi," tulisnya dalam unggahan di media sosial. "Iran sekarang harus setuju untuk mengakhiri perang ini," lanjutnya.

Media Iran, melalui kantor berita Tasnim, membenarkan jika situs Fordow mengalami serangan udara, meskipun belum ada rincian resmi dari pemerintah Iran terkait kerusakan.

Israel Dukung, Ketegangan Regional Meningkat

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji keputusan Trump dan menyebutnya sebagai tindakan berani yang "akan tercatat dalam sejarah". 

Dia menegaskan jika langkah ini bertujuan mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

Konflik antara Israel dan Iran telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, dengan laporan bentrokan udara terus berlangsung. 

Israel menyatakan serangannya sebagai upaya untuk mencegah program nuklir Iran, sementara Teheran bersikeras jika program tersebut hanya untuk tujuan damai.

Reaksi Internasional dan Politik AS

Upaya diplomatik oleh negara-negara Barat untuk menahan konflik sejauh ini gagal. Di dalam negeri, keputusan Trump menuai respons beragam dari para anggota parlemen. 

Beberapa politisi Partai Republik menyatakan dukungan, namun memperingatkan risiko eskalasi, sementara sejumlah anggota Partai Demokrat menyebut tindakan tersebut tidak konstitusional dan tanpa persetujuan Kongres.

Senator Demokrat Tim Kaine menyatakan publik Amerika "tidak menginginkan perang dengan Iran", sementara beberapa anggota parlemen Republik menekankan konflik ini adalah konflik Israel dan bukan perang AS.

Korban Sipil

Laporan dari Iran menyebutkan sedikitnya 430 orang tewas dan 3.500 lainnya terluka sejak dimulainya serangan Israel pada 13 Juni. 

Di pihak Israel, 24 warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan rudal dari Iran, dengan lebih dari 450 rudal diluncurkan ke wilayah Israel sejauh ini. 

Pejabat Israel menyebut 1.272 orang terluka, 14 di antaranya dalam kondisi kritis.
 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close