Nusantaratv.com-Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Johanis Tanak mengatakan meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya ada di Jakarta tapi tidak berarti tidak mampu menegakkan hukum di seluruh wilayah Indonesia. Johanis mengilustrasikan KPK bagai elang yang bisa melihat mangsanya di bawah seperti tikus, meluncur dan menangkapnya.
"Saya boleh ilustrasikan KPK itu bagaikan burung elang yang terbang tinggi, tetapi kemudian dia bisa melihat mangsanya di bawah yang kecil seperti tikus dan kemudian dia meluncur dan menangkap. Itulah yang dilakukan oleh KPK di Republik Indonesia ini," kata Johanis Tanak saat menjadi pembicara kuliah umum bertema Mahasiswa Berdampak: Menjaga Integritas, Meningkatkan Prestasi pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di GOR Unhas, Makassar, Senin (11/8/2025).
Ia pun mengungkapkan bagaimana baru-baru ini KPK berhasil menangkap koruptor di Papua, Sumatera Utara, Kendari dan Makassar.
"Dan di seluruh republik ini kita sudah lakukan penangkapan-penangkapan terhadap pelaku-pelaku tindak pidana korupsi. Saya tidak berharap kita di Republik Indonesia khususnya di Makassar juga mudah-mudahan sudah tidak ada lagi," ujarnya seperti diberitakan Nusantara TV.
Baca juga: DonCast: Korupsi Menggila, KPK Dituding Mandul? Saut Situmorang: Prabowo Harus Terbitkan Perppu
Lebih lanjut Johanis menerangkan struktur hingga langkah dan startegi pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK. Diantaranya melalui pendidikan seperti memberikan kuliah umum. Dalam startegi ini KPK berupaya agar pemberantasan korupsi bisa menjadi mata pelajaran di sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga universitas.
"Dan itu sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Pendidikan. Supaya kita harapkan 100 tahun Indonesia atau tahun Emas Indonesia nanti kita berharap Indonesia bisa menjadi zero corruption," tuturnya.
Johanis pun mengajak para mahasiswa menjalani hidup yang sederhana agar tidak terjerumus dalam perbuatan korupsi nantinya.
"Tidak usah menunjukkan menonjolkan diri dengan menunjukkan kekayaan. Mungkin bisa saja membuktikan bahwa orang tua kita sudah sebagai seorang koruptor. Kita hidup sederhana saja. Membiasakan diri hidup yang sederhana tapi mempunyai kemampuan intelektual yang luar biasa. Nah, itu yang kita perlukan dalam hidup ini," pungkasnya.