Gunung Semeru Alami Lima Kali Erupsi, Kolom Letusan Capai 1 Kilometer

Nusantaratv.com - 12 Agustus 2025

Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan 1.000 meter di atas puncak pada Selasa (12/8/2025) pagi. (Foto: ANTARA/HO-PVMBG/pri)
Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan 1.000 meter di atas puncak pada Selasa (12/8/2025) pagi. (Foto: ANTARA/HO-PVMBG/pri)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim), tercatat mengalami erupsi lima kali dengan tinggi letusan hingga 1 kilometer di atas puncak pada Selasa pagi, 12 Agustus 2025.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menyebutkan erupsi pertama terjadi pada pukul 05.17 WIB dengan visual letusan tidak teramati dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 148 detik.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 06.31 WIB dan visual letusan tidak teramati. "Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," ujar Liswanto.

Dia mengatakan Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 07.30 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tambahnya.

Selang waktu 14 menit, erupsi Gunung Semeru kembali terjadi yakni pukul 07.44 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

"Erupsi kelima terjadi pukul 10.03 WIB dengan visual letusan tidak teramati dan saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung," ungkapnya.

Liswanto menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Liswanto mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

(Sumber: Antara)

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close