Bola & LRT Punya Keterikatan Erat, Effendi Gazali: Nonton Bola Itu Identik dengan LRT!

Nusantaratv.com - 22 Oktober 2025

Pecinta sepak bola Effendi Gazali dalam program Abraham live with LRT Jakarta
Pecinta sepak bola Effendi Gazali dalam program Abraham live with LRT Jakarta

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Pecinta sepak bola Effendi Gazali menyebut sepak bola dan moda transportasi publik Light Rail Transit (LRT) memiliki keterikatan erat. Karena di banyak negara ketika masyarakatnya ingin pergi ke stadion sepak bola identik dengan kereta api atau LRT.   

"Nah, yang saya suka dengan LRT itu adalah sebetulnya peradabannya. Karena saya mau bicara nanti arah itu peradaban bola. Apa itu? Kalau kita nonton bola di mana-mana, Hongkong, DC, di mana pun kemarin sama-sama di Saudi. Di mana pun itu ke stadion bola identik dengan kereta api atau LRT," kata Effendi Gazali saat menjadi narasumber dalam program Abraham Live with LRT Jakarta yang disiarkan Nusantara TV dari Stasiun Veledrome, Rawamangun, Jakarta, Rabu (22/10/2025). 

Dialog bertajuk "Terganjal Piala Dunia, Ke Mana Arah Timnas?" yang dipandu Pemimpin Redaksi Nusantara TV Abraham Silaban tersebut juga menghadirkan narasumber lainnya yaitu Direktur Utama LRT Jakarta, Roberto Akyuwen, dua mantan pemain timnas Rochy Putirai dan Syamsir Alam serta Analis sepak bola Harris Pardede sebagai narasumber.

Saat ditanya apakah arah timnas Indonesia sudah kelihatan? Effendi menganalogikan rute LRT Jakarta yang baru tersedia saat ini untuk mengkritik halus kebiasaan buruk yang terjadi di organisasi sepak bola Indonesia.    

"Yang mau saya katakan begini, arah ini kan baru satu. Ini baru dari Velodrom ke Pegangsaan. Bisa bolak-balik tapi. Betul. Ya. Nah, di tanah air kita sementara ini kelihatannya arahnya juga masih satu. Oke. Iya kan? Nanti kalimatnya bisa bercabang-cabang nih. Arahnya cuma satu. Yang naik di gerbongnya kelihatannya agak terbatas. Oke. Digerbong ini loh maksudnya harus punya tiket. Tiketnya bayar kalau kongres bayar," tuturnya.

Kembali berbicara soal LRT, pria yang akrab disapa Bung EG ini mengatakan LRT ini adalah bagian dari peradaban. Itu terlihat dari adanya bangku prioritas untuk lansia dan difabel.  

"Tapi bukan itu saja. Konser apa ya kan nanti festival juggling apa. Siapa yang sedang ada di tengah kota kita gitu ya pada waktu itu. Jadi saya lebih melihatnya ke arah itu daripada membahas tentang arah ini yang cuma satu arah oke yang gerbongnya cuma sedikit yang bisa naik di kepengurusan kalau naik bayar," ujarnya.

"Ah itu agak panjang itu ya bahasnya agak bertentangan dengan peradaban sepak bola," selorohnya.

Menurut Effendi tak perlu jauh-jauh jika ingin melihat negara dengan peradaban sepak bola yang terbilang maju. Dia mengambil contoh Jepang. 
 
"Kalau Anda mau ngambil Jepang, kita ambil benchmark lah. Jepang kan? Jepang kan itu tidak terjadi sedemikian rupa gitu ya. Tidak terjadi sedemikian rupa. Dia inklusif, siapa saja boleh naik ke gerbong itu ya," pungkasnya. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close