Nusantaratv.com-Jenazah Saadah, pekerja migran Indonesia ilegal asal Desa Sumber Agung, Godong, Kabupaten Gerobogan, Jawa Tengah tiba di rumah duka. Kepulangan jenazah dibiayai oleh anggota DPR nonaktif Surya Utama atau Uya Kuya karena keluarga kesulitan dalam pembiayaan kepulangan jenazah.
Isak tangis mewarnai keluarga Saadah, saat peti jenazah tiba di rumah duka di Desa Sumber Agung, Kecamatan Godong, Grobogan, Jawa Tengah.
Anak almarhumah Joko Suyanto membuka peti jenazah untuk melihat terakhir kali orang yang melahirkannya tersebut.
Melihat jenazah ibunya, semakin tak kuasa ia menahan tangis. Terlebih keduanya tidak pernah bertemu selama 30 tahun. Almarhumah Saadah meninggal dunia di Malaysia pada hari Senin kemarin setelah sebelumnya menderita sesak nafas dan sempat dirawat rumah sakit di
Malaysia.
Uya Kuya bersama istri Astrid Khairunnisha yang mengurus biaya kepulangan jenazah berbaur dengan warga yang memenuhi sekitar lokasi rumah duka untuk mengantar jenazah ke pemakaman terakhir.
Uya mengatakan ia bersama istrinya aktif membantu pekerja migran Indonesia yang kesulitan pulang ke Indonesia karena kendala biaya atau PMI ilegal yang mengalami musibah.
Uya Kuya yang dikenal sebagai aktivis pelindung PMI ini pun tergerak saat mendapat kabar dari Miss Yuni, salah seorang YouTuber PMI Hongkong.
"Warga Grobogan anak dari almarhumah ibu Saadah yang meminta tolong untuk jenazah ibunya dipulangkan ke Indonesia," kata Uya Kuya seperti diberitakan Nusantara TV.
"Karena beliau sudah 30 tahun tidak 30 tahun tidak pulang, tidak ketemu dengan keluarga. Jadi pingin kalau dimakamkan ke tanah kelahirannya," timpal istri Uya Kuya, Astrid Khairunnisha.
"Dan kemarin saya langsung sepakat sama istri saya, langsung sudah kita ngurus semua. Kita handle semua," imbuh Uya Kuya.
Saadah menjadi pekerja migran Indonesia PMI ilegal sudah 30 tahun saat anak almarhumah masih berusia 6 bulan. Bahkan sejak kepergiannya ia belum pernah melihat langsung wajah ibunya.
Almarhumah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.