Nusantaratv.com-Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menanyakan kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tentang startegi yang akan digunakan untuk mencapai target nol defisit APBN pada 2028 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Ia juga mengingatkan Menkeu untuk tidak membayar utang pakai utang.
Hal itu disampaikan Amin saat rapat kerja perdana Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025).
"Tadi juga sudah disampaikan oleh teman-teman bahwa defisit APBN kita tahun 2026 itu sebesar 2,48% dari PDB. Nah, sementara Pak Presiden mencanangkan setidaknya atau selambatnya tahun 2028 APBN kita itu sudah enggak boleh defisit lagi ya, nol defisit atau keseimbangan primernya itu harus sudah surplus. Nah, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Bapak ini tentu sangat besar. Bagaimana menutup defisit ini?" kata Amin Ak.
Dengan canangan Presiden tersebut, kata Amin, tentunya tidak bisa menambah utang terus.
"Bayar bunga utang dengan utang lagi, tutup lubang gali lubang," ujarnya.
Baca juga: Menkeu Purbaya Ingin Tingkatkan Kontribusi Investasi Danantara Hingga 2029
Sedangkan di sisi lain, sambungnya, untuk meningkatkan ekstensifikasi pajak juga sangat sensitif.
Amin mnegapresiasi efisiensi yang dilakukan Kementerian Keuangan. Tercatat kurun 2020-2025 Kemenkeu melakukan efisiensi sebesar Rp3,53 triliun.
"Tentu dalam hal ini Kementerian Keuangan harus menjadi motor, Pak. Harus menjadi teladan bagi kementerian ataupun lembaga-lembaga yang lain," tuturnya.
Amin juga menyinggung soal transfer ke daerah. Ia menanyakan mekanisme monitoring yang akan dilakukan Menkeu untuk memastikanagar transfer-transfer ke daerah penggunaannya itu sinkron dengan agenda-agenda pusat sehingga juga mengerek pertumbuhan ekonomi target-target pusat.