Nusantaratv.com - Tren skuter retro makin digemari, dan kini Suzuki tak mau ketinggalan.
Setelah Honda tampil dengan Giorno dan Yamaha menghadirkan Fazzio, giliran Suzuki menyegarkan tampilan Address 125 dengan sentuhan desain klasik yang mengingatkan pada era keemasan skuter.
Melansir RideApart, Rabu (8/10/2025), tanpa secara langsung meniru Vespa, para pabrikan Jepang ini tampaknya sepakat jika nostalgia adalah strategi jitu.
Hasilnya? Deretan skuter bergaya retro yang tetap unik namun punya daya tarik familiar. Suzuki Address 125 versi terbaru kini tampil lebih membulat, lengkap dengan aksen krom dan emblem tiga dimensi yang memperkuat kesan vintage.
Pilihan warnanya pun memanjakan mata, seperti Pearl Grace White dan Solid Ice Green, warna-warna yang seolah diambil dari katalog desain tahun 60-an.
Namun, pembaruan tidak hanya soal tampilan. Di balik bodi klasiknya, Address 125 tetap mengusung performa fungsional khas Suzuki.
Ditenagai mesin 124cc satu silinder dengan teknologi Suzuki Eco Performance (SEP), motor ini kini dibekali camshaft baru yang meningkatkan torsi pada putaran rendah sekaligus menjaga efisiensi bahan bakar.
Konsumsinya? Sekitar 125 mil per galon, angka yang mengesankan untuk skuter kota. Fitur lainnya juga turut diperbarui.
Kapasitas bagasi di bawah jok kini mencapai 24,4 liter, tangki bahan bakar ditingkatkan menjadi 5,3 liter, dan yang menarik yakni pengisian bahan bakar bisa dilakukan tanpa harus membuka jok.
Dengan bobot sekitar 110 kg, Suzuki Address 125 tetap ringan dan gesit, cocok untuk mobilitas di perkotaan.
Namun, daya tarik utamanya jelas yakni gaya. Seperti halnya Giorno dan Fazzio, skuter ini bukan hanya alat transportasi, tetapi juga bagian dari identitas dan gaya hidup.
Langkah Suzuki ini menunjukkan jika mereka memahami pergeseran selera konsumen. Skuter kini bukan sekadar kendaraan harian, melainkan juga cerminan selera dan kepribadian.
Suzuki Address 125 yang selama ini dikenal andal dan terjangkau, kini tampil lebih elegan, dan siap bersanding dengan rival-rivalnya, tanpa kehilangan karakternya sendiri.