SUV Listrik Ini Raup 33.000 Pesanan Sebelum Resmi Diluncurkan

Nusantaratv.com - 16 Juli 2025

Mazda EZ-60. (Foto: Istimewa via Carscoops)
Mazda EZ-60. (Foto: Istimewa via Carscoops)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Kerja sama strategis antara Mazda dan Changan mulai menunjukkan hasil nyata di pasar otomotif.

Setelah sukses dengan sedan listrik EZ-6, kini giliran SUV listrik terbaru, EZ-60, yang mencuri perhatian. 

Bahkan sebelum memasuki showroom, crossover ini telah mengantongi lebih dari 33.000 pesanan di China.

Dikutip dari Carscoops, Rabu (16/7/2025), minat besar terhadap EZ-60 muncul menjelang peluncurannya di pasar Eropa, di mana model ini akan diperkenalkan dengan nama Mazda CX-6e.

SUV listrik ini pertama kali tampil di publik pada ajang Shanghai Auto Show pada 23 April lalu. Hanya dalam dua hari pertama, EZ-60 langsung membukukan 10.060 pre-order. 

Hingga 11 Juli, angka itu melonjak menjadi 33.000 unit, menurut laporan media China, NetEase. Peluncuran resmi di pasar domestik dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.

SUV Menengah Berbasis Listrik dengan Dua Pilihan Penggerak

EZ-60 merupakan SUV berukuran menengah dengan panjang 4.850 mm, dirancang untuk bersaing di segmen kendaraan listrik premium. 

Mobil ini tersedia dalam dua varian, yakni full-electric dan range-extender, dan menggunakan platform EV yang sama dengan Changan Deepal S07.

Meski spesifikasi lengkapnya belum diumumkan, Mazda mengungkapkan mereka fokus pada desain aerodinamis akan memungkinkan jangkauan tempuh yang kompetitif.

Secara desain, EZ-60 terinspirasi dari konsep Mazda Arata 2024, dengan tampilan depan agresif, lampu LED bertingkat, dan gril tertutup yang ramping. 

Interiornya sarat teknologi modern seperti layar dasbor berukuran 26,5 inci, proyeksi augmented reality head-up 100 inci, kaca spion digital, sistem audio 23 speaker, hingga kursi berpemanas dan berventilasi.

Diproduksi di China, Siap Menyasar Pasar Global

Baik EZ-6 maupun EZ-60 diproduksi oleh Changan di China dalam skema joint venture bersama Mazda. Produksi ini juga akan menopang versi globalnya, yang akan dijual di Eropa sebagai Mazda 6e dan CX-6e.

Mazda belum mengumumkan harga resmi EZ-60, namun sebagai perbandingan, EZ-6 di China dijual antara 159.800 yuan (sekitar Rp362,94 juta) hingga 181.800 yuan (Rp412,91 juta).

Sementara versi Eropa, Mazda 6e, dibanderol mulai 44.900 euro (Rp849,57 juta). Artinya, CX-6e kemungkinan besar akan dipasarkan dengan harga lebih tinggi di benua biru, mengingat biaya impor dan perbedaan pasar.

Mazda Siapkan EV Buatan Jepang untuk 2027

Di luar kolaborasi dengan Changan, Mazda juga tengah mengembangkan lini kendaraan listrik murni buatan sendiri. 

Model EV generasi berikutnya direncanakan meluncur pada tahun 2027 dan akan diproduksi di Jepang. 

Mobil ini akan menggunakan platform baru dan baterai dari Panasonic, serta dirakit di jalur produksi yang sama dengan kendaraan bermesin konvensional dan hybrid milik Mazda.

Langkah ini menunjukkan keseriusan Mazda dalam memperluas portofolio kendaraan listriknya, tidak hanya melalui kerja sama internasional, tetapi juga dari lini pengembangan internalnya sendiri.
 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close