Nusantaratv.com - Qualcomm, raksasa semikonduktor asal Amerika Serikat (AS), mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi Alphawave, perusahaan semikonduktor asal Inggris, dalam transaksi senilai sekitar US$2,4 miliar.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Qualcomm untuk memperkuat kapabilitas teknologi kecerdasan buatannya (AI).
Dikutip dari Reuters, Selasa (10/6/2025), dalam kesepakatan tersebut, para pemegang saham Alphawave akan menerima 183 pence per saham, yang mencerminkan premi hampir 96 persen dibandingkan harga saham sebelum minat Qualcomm terungkap.
Menyusul pengumuman ini, saham Alphawave sempat melonjak hingga 22 persen dalam perdagangan awal di London, Inggris, mendekati harga penawaran tersebut.
Perusahaan-perusahaan AS seperti Qualcomm memanfaatkan pelemahan valuasi pasar Inggris untuk mengakuisisi aset teknologi strategis.
Alphawave, yang mengembangkan dan melisensikan teknologi semikonduktor untuk kebutuhan pusat data, jaringan, dan penyimpanan, telah menarik perhatian Qualcomm serta Arm, perusahaan chip yang dimiliki oleh SoftBank, berkat teknologi "serdes" miliknya.
Teknologi serdes (serializer/deserializer) berperan penting dalam meningkatkan kecepatan pemrosesan data chip, komponen yang sangat penting untuk pengembangan aplikasi AI.
Teknologi ini juga menjadi dasar bagi lini bisnis chip khusus dari perusahaan seperti Broadcom dan Marvell Technology yang bernilai miliaran dolar.
Sementara Arm memutuskan mundur dari pembicaraan dengan Alphawave, Qualcomm terus melanjutkan proses akuisisi.
Sebelumnya, Qualcomm sempat mengajukan dua tawaran berbasis saham penuh sebelum akhirnya menyodorkan penawaran tunai.
Manajemen Alphawave menyatakan penawaran dari Qualcomm dinilai adil dan beralasan secara finansial, serta berencana merekomendasikannya secara bulat kepada para pemegang saham.
Selain itu, Alphawave juga menyelesaikan penjualan sahamnya di WiseWave, usaha patungan dengan perusahaan investasi asal China, Wise Road Capital, kepada pemegang saham negara yang ada, pada Senin (9/6/2025).