Produsen Mobil GAC Bangun Lini Produksi Baterai Solid-State Berkapasitas Besar Pertama di China

Nusantaratv.com - 24 November 2025

Baterai solid-state berkapasitas besar pertama di China sedang dalam pengujian produksi. (Foto: Istimewa)
Baterai solid-state berkapasitas besar pertama di China sedang dalam pengujian produksi. (Foto: Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - China resmi menyelesaikan pembangunan lini produksi baterai solid-state berkapasitas besar pertama di negara tersebut, menurut laporan media pemerintah. 

Dikutip dari CarNewsChina, Senin (24/11/2025), fasilitas yang dikembangkan oleh produsen mobil China Guangzhou Automobile Group (GAC Group) ini kini tengah memproduksi sel baterai 60 Ah+ dalam tahap uji coba skala kecil untuk kendaraan bermotor. 

Teknologi baru ini diperkirakan mampu menggandakan jarak tempuh kendaraan listrik, dari sekitar 500 km menjadi lebih dari 1.000 km per pengisian daya setelah diintegrasikan ke dalam kendaraan. 

Produksi massal diproyeksikan berlangsung antara 2027 hingga 2030.
Istilah "60 Ah+" merujuk pada kapasitas setiap sel baterai dalam ampere-jam (Ah). 

Semakin tinggi nilai Ah, semakin besar energi yang dapat disimpan, sehingga paket baterai yang dirakit dari sel-sel ini dapat memberikan jangkauan berkendara yang lebih panjang.

Sebagai teknologi generasi baru, baterai solid-state menggunakan elektrolit padat alih-alih cair, sehingga memberikan stabilitas termal dan tingkat keamanan yang lebih tinggi. 

GAC melaporkan lini produksinya mampu mencapai kapasitas areal hingga 7,7 mAh/cm², jauh di atas kapasitas pabrik baterai litium-ion konvensional yang biasanya berada di bawah 5 mAh/cm².

Qi Hongzhong, Direktur Riset GAC, menyatakan kepadatan energi sel solid-state terbaru ini hampir dua kali lipat baterai kendaraan listrik saat ini. 

Dengan peningkatan ini, mobil yang biasanya menempuh 500 km per pengisian daya berpotensi melaju lebih dari 1.000 km.

Fasilitas tersebut juga menerapkan proses produksi anoda "kering", yang menggabungkan pencampuran, pelapisan, dan penggulungan dalam satu tahap. 

Pendekatan ini diklaim meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menekan konsumsi energi. 

Selain itu, elektrolit padat mampu bekerja pada suhu lebih tinggi—antara 300-400 °C, dibandingkan sekitar 200 °C pada baterai berelektrolit cair.

GAC berencana melakukan uji integrasi kendaraan dalam skala kecil pada 2026 sebelum meningkatkan kapasitas menuju produksi massal pada 2027-2030. 

Meski menjadi tonggak penting dalam teknologi baterai, keberhasilan komersialisasi tetap bergantung pada investasi, ketersediaan bahan baku elektrolit padat, serta pengujian keamanan dan performa jangka panjang.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close