Menteri Ekraf Dukung Perluas Akses Pembiayaan bagi Pegiat Film, Animasi dan Gim

Nusantaratv.com - 01 Oktober 2025

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya. (Foto: Dok/Istimewa)
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya. (Foto: Dok/Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) senantiasa memfasilitasi pegiat ekraf dalam memaparkan potensi usaha sekaligus memberi ruang bagi lembaga keuangan serta mitra strategis untuk menjajaki peluang kerja sama secara langsung, cepat, dan tepat terutama untuk subsektor film, animasi, maupun gim. 

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya memberi edukasi untuk mencapai pemahaman antara lembaga keuangan dan pegiat ekraf dalam memperluas akses pembiayaan dan investasi.

"Kami berharap kegiatan hari ini bisa memfasilitasi supaya akses pembiayaan dan investasi untuk subsektor film, animasi, dan gim semakin baik pertumbuhannya. Kami juga mengajak dari lembaga keuangan untuk melihat tiap subsektor tersebut punya potensi perkembangan bisnis Intellectual Property _(IP) yang pendapatannya tak hanya dari film saja, tetapi bisa menjadi produk kreatif lain yang derivatif melalui merchandise, novel, dan beririsan dengan 17 subsektor ekraf lain yang profitable," ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Selasa, 30 September 2025.

Menteri Ekraf Teuku Riefky menyoroti pentingnya potensi IP untuk subsektor film, animasi, dan gim yang berdampak bagi kontribusi perekonomian nasional. 

Kondisi ini sejalan dengan pertumbuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Ekraf yang terkait sumbangan terhadap PDB, nilai ekspor, tenaga kerja, dan investasi.

Menteri Ekraf dukung perluas akses pembiayaan bagi pegiat film, animasi dan gim. (Foto: Dok/Istimewa)

"Dampak ekonomi industri perfilman di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat dan momentumnya sangat kuat. Diproyeksikan pertumbuhan layar sinema Indonesia dengan tingkat compound annual growth rate (CAGR) mencapai 6,13 persen per tahun hingga 2027," jelasnya. 

"Sementara sebaran studio animasi saat ini sudah terdapat lebih dari 185 studio animasi yang pusatnya ada di beberapa kota seperti Jakarta, Tangerang, Batam, Malang, Yogyakarta, dan kota-kota lain yang menyerap 7.700 tenaga kerja. Untuk industri gim juga bukan lagi sekadar hiburan, tetapi menjadi penggerak ekonomi global dengan kontribusi sebesar 30 triliun untuk pasar Indonesia tahun 2024 dan mencatat 148 juta orang Indonesia aktif bermain gim," tambah Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Tujuan dari kegiatan ini tentu mendorong kolaborasi antara lembaga keuangan domestik dan subsektor kreatif yang sedang berkembang agar tercipta kerja sama saling menguntungkan. 

Lembaga keuangan perlu memahami karakteristik serta model bisnis yang dijalankan tiap subsektor ekraf, sementara para pegiat ekraf perlu memahami syarat-syarat dan prosedur yang ditetapkan dari lembaga keuangan.

"Hari ini kami juga mengundang dari lembaga keuangan seperti OJK dan perwakilan perbankan supaya para pegiat industri kreatif bisa paham regulator, sementara mereka juga bisa dapat pemahaman terkait aspek bisnis untuk subsektor film, animasi, dan gim. Lembaga keuangan akan menjadi bagian krusial untuk skema pembiayaan dalam industri kreatif ini sehingga mereka bisa punya jaminan fixed asset sesuai kontekstual proyek yang akan diproduksi dan mendorong kolaborasi," ungkap Staf Ahli Menteri Bidang Pendanaan dan Pembiayaan Kementerian Ekraf Restog Krisna Kusuma.

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya. (Foto: Dok/Istimewa)

Dalam membangun sinergi ini, kegiatan dilanjutkan dengan business matching dan diskusi panel interaktif yang efektif melalui 3 sesi panel terdiri dari:

1. Topik subsektor film menghadirkan narasumber produser Film Believe, Celerina Judisari dan Chief of Staff Visinema, Mia Angelia Santosa. Dipandu moderator Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu.

2. Topik subsektor animasi menghadirkan narasumber CEO RUS Animation Studio, Roy Tok dan CEO BumiLangit Entertainment, Bismarka Kurniawan. Dipandu moderator Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi, Anggara Hayun Anujuprana.

3. Topik subsektor gim menghadirkan narasumber Ketua Asosiasi Gim Indonesia (AGI), Shafiq Husein dan CEO Arsanesia, Adam Ardisasmita. Dipandu moderator Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi, Muhammad Neil El Himam.

Melalui penguatan ekosistem secara hexahelix, Kementerian Ekraf meyakini tiap subsektor ekonomi kreatif bisa meraih pangsa pasar yang lebih besar sehingga ekraf bisa menjadi the new engine of growth atau mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close