Nusantaratv.com-Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar resmi meluncurkan Pusat Bahasa Istiqlal (Istiqlal Language Center/ILC) pada Kamis (4/9) di Masjid Istiqlal Jakarta. Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, akademisi, dan pakar bahasa dari berbagai universitas di Indonesia.
Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Sekretaris Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Arskal Salim GP, M.Ag, yang mewakili Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Counsellor Kedubes RRC, Mr. Ma Gang, Kepala Bidang Diklat BPMI, Dr. Mulawarman Hannase, MA.Hum, Direktur PKUMI, Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A, Ketua Umum Asosiasi Persaudaraan dan Kemitraan Pesantren Indonesia (PK-Tren), serta Prof. Dr. Amany Burhanuddin Umar Lubis.
Dalam sambutannya, Menteri Agama RI memberikan apresiasi tinggi atas pendirian Pusat Bahasa Istiqlal. Beliau menegaskan bahwa sejarah peradaban Islam tidak bisa dilepaskan dari peran bahasa.
"Rasulullah Saw bahkan menempatkan para tahanan perang yang memiliki kemampuan bahasa sebagai guru bagi umat Islam. Demikian pula di masa kejayaan Baghdad, bahasa menjadi kunci kemajuan ilmu pengetahuan," ungkapnya.
Menteri Agama berharap ILC dapat menjadi mercusuar keilmuan dan pusat peradaban global, sekaligus menginspirasi masjid-masjid lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa.
Sementara itu, Prof. Dr. Arskal Salim GP, M.Ag, menyampaikan bahwa bahasa adalah kunci kesuksesan dalam kehidupan.
"Dengan bahasa, kita mampu menjelajahi dunia dan menyerap ilmu dari berbagai peradaban," ujarnya.
Sebagai penanggung jawab Pusat Bahasa Istiqlal, Dr. Mulawarman Hannase, MA.Hum menekankan bahwa tujuan pendirian ILC adalah untuk memberikan kontribusi nyata dan berdampak bagi umat serta masyarakat luas.
Adapun Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A dalam sambutannya menambahkan, penguasaan bahasa membuka banyak peluang, termasuk dalam dunia kerja.
"Bahasa adalah kunci sukses di dunia. Dengan bahasa, seseorang memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih kesuksesan," tegasnya.
Acara peluncuran ini diikuti oleh beragam peserta, mulai dari akademisi, mahasiswa, hingga calon mahasiswa yang akan melanjutkan studi ke luar negeri, seperti Amerika, Mesir, dan Maroko.
Dengan hadirnya Pusat Bahasa Istiqlal, Masjid Istiqlal diharapkan tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban yang berorientasi global.