Mengenal FVS, Teknologi Baru Alternatif VAR yang Diklaim FIFA Lebih Efisien

Nusantaratv.com - 07 Oktober 2025

Wasit Agung Setiayawan (kanan) melihat Video Assistant Referee (VAR) setelah pesepak bola Malut United dijatuhkan penjaga gawang Borneo FC Nadeo Winata pada laga lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Maluku Utara, Senin (10/2/2025). Tuan rumah Malut United mengalahkan tamunya Borneo FC Samarinda dengan skor 3-0. (ANTARA)
Wasit Agung Setiayawan (kanan) melihat Video Assistant Referee (VAR) setelah pesepak bola Malut United dijatuhkan penjaga gawang Borneo FC Nadeo Winata pada laga lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Maluku Utara, Senin (10/2/2025). Tuan rumah Malut United mengalahkan tamunya Borneo FC Samarinda dengan skor 3-0. (ANTARA)

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi memperkenalkan sistem Football Video Support (FVS) sebagai alternatif dari Video Assistant Referee (VAR).

Dikutip dari laman resmi FIFA pada Selasa, 7 Oktober 2025, dijelaskan bahwa FVS dirancang agar lebih mudah diakses dan membutuhkan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan VAR.

Sama seperti VAR, sistem FVS dapat digunakan untuk meninjau empat jenis kejadian krusial dalam pertandingan, yaitu gol atau tidak gol, penalti atau tidak penalti, kartu merah langsung, serta kesalahan identifikasi pemain yang menerima kartu kuning atau merah.

Namun, terdapat perbedaan utama dalam mekanisme penggunaannya. Proses peninjauan FVS harus diinisiasi oleh pelatih kepala yang memiliki dua kesempatan untuk meminta review selama pertandingan, dengan tambahan satu kesempatan jika pertandingan memasuki waktu tambahan.

Setelah permintaan diajukan, wasit akan meninjau tayangan ulang di monitor pinggir lapangan, menggunakan berbagai sudut kamera untuk memutar ulang momen yang dipermasalahkan sebelum mengambil keputusan akhir.

Dilansir dari Antara, apabila hasil peninjauan membenarkan keputusan pelatih (inisiasi sukses), tim tersebut tetap mempertahankan hak untuk melakukan permintaan FVS berikutnya. Namun, jika peninjauan tidak mengubah keputusan wasit (inisiasi gagal), maka pelatih kehilangan hak untuk mengajukan FVS di sisa pertandingan.

FIFA menjelaskan bahwa setelah keputusan Rapat Umum Tahunan ke-139 Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), uji coba FVS kini diperluas ke berbagai kompetisi non-FIFA.

Persetujuan tersebut memberi kesempatan bagi asosiasi anggota untuk mengadopsi teknologi hasil dari Tantangan Inovasi FIFA, di mana sejumlah penyedia teknologi – termasuk yang berpengalaman dalam Program Kualitas FIFA – telah mengirimkan sistem mereka untuk dinilai dan dipamerkan dalam demonstrasi langsung kepada ofisial pertandingan, liga, serta badan pengatur sepak bola.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close