Marak Korupsi di Liga Indonesia! Bung Kesit: Dulu Memang Sering Terjadi, Harusnya Sekarang Lebih Transparan

Nusantaratv.com - 21 Juni 2025

Analisa sepak bola yang juga mantan CEO Solo FC, Kesit B Handoyo
Analisa sepak bola yang juga mantan CEO Solo FC, Kesit B Handoyo

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Kasus dugaan mark up kontrak pemain klub Liga 1 Maluku Utara (Malut) United yang berujung pemecatan terhadap Yeyen Tumena dari jabatan Direktur Teknik dan Pelatih Kepala Imran Nahumamuri tak pelak membuka fakta bahwa praktik kotor korupsi masih merajalela di liga Indonesia.

Analis sepak bola yang juga mantan CEO Solo FC, Kesit Budi Handoyo mengaku terkejut jika memang benar praktik patgulipat terkait kontrak pemain di Liga Indonesia masih terjadi. 

Pasalnya, kata Kesit, PSSI melalui Kode Disiplin telah mengatur secara jelas agar proses kontrak pemain dilakukan secara transparan dan profesional. 

"Memang mengejutkan juga. Saya pikir tadinya praktik-praktik seperti itu kalau benar kan kita masih kita masih belum dapat klarifikasi. Kan baru satu pihak saja kita mendengarnya. Dari pihak Malut United saja. Sementara dari Imran selaku dan Yeyen sebagai Direktur Teknik kan kita belum pernah mendengar," kata Kesit saat menjadi narasumber bersama pengamat Ronny Pangemanan (Bung Ropan) dalam Sportcast di Nusantara TV yang dipandu host Boy Noya. 

Kesit mengungkapkan saat dirinya menjabat sebagai CEO Solo FC pada 2010 silam praktik-praktik tak sehat tersebut memang marak terjadi saat musim perburuan pemain jelang kompetisi. Hal itu disebabkan belum adanya aturan yang tegas untuk mengatur prosedur dan mekanisme kontrak pemain dengan klub profesional. 

Menurutnya dalam kurun 15 tahun ke sini praktik-praktik koruptif tersebut harusnya berkurang. Bahkan sudah tidak ada lagi. Karena liga di Indonesia juga secara bertahap sudah mulai bagus. Manajemen klub juga sudah mulai bagus. Kemudian para pemain juga sudah lebih profesional begitu. 

"Makanya kalau kemudian muncul persoalan seperti yang kita tahu, kita baca di Malut United, saya terkejut juga. Apa betul masih ada seperti itu? Karena kalau misalnya itu masih ada tentunya sangat disayangkan," ujar Kesit yang kini menjabat sebagai Ketua PWI Jaya. 

Apalagi ketentuan bagaimana seorang pemain itu kemudian melakukan tanda tangan kontrak dengan manajemen klub semuanya harus transparan sesuai dengan Kode Disiplinnya PSSI. Dalam proses kontrak seorang pemain harus didampingi agen profesional yang telah mengantongi lisensi. 

"Kode Disiplinnya PSSI itu salah satunya yang terkait dengan agen. Memang harus transparan. Dan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi adalah soal transparansi. Itu maksudnya apa? Supaya praktik-praktik di bawah meja yang tidak terlihat itu jangan sampai terjadi," tuturnya. 

"Dan seiring dengan mulai baiknya kualitas kompetisi Indonesia di Liga 1, Liga 2 yang sudah semakin transparan. Sejatinya praktik-praktik seperti itu tidak boleh lagi terjadi. Karena kan semuanya sudah terbuka. Manajemen klub juga bagus," pungkasnya. 

Saksikan selengkapnya Sportcast di Nusantara TV yang membahas patgulipat kontrak pemain di Liga Indonesia dalam video di bawah ini. 

Acara Sportcast di Nusantara TV tayang setiap hari Jumat mulai pukul 20.00 WIB. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close