Konflik Iran-Israel, Pengamat Timteng: Iran Punya Pengalaman Panjang, Israel Masih Jauh!

Nusantaratv.com - 20 Juni 2025

Jurnalis/Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf dalam acara DonCast di Nusantara TV
Jurnalis/Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf dalam acara DonCast di Nusantara TV

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Perang antara Iran dan Israel akhirnya pecah. Iran membuktikan ucapannya untuk balas dendam atas perbuatan Israel yang membunuh pentolan militer mereka. Bahkan Iran melancarkan serangan mematikan dengan mengirimkan ratusan rudal balistik dan drone yang memporak-porandakan Tel Aviv dan sejumlah kota besar di Israel pada Rabu (18/6/2025) malam.

Jurnalis/Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf memprediksi perang Iran-Israel akan berlangsung panjang. Menurutnya Iran lebih berpengalaman dibandingkan Israel dalam menghadapi perang berkepanjangan. Iran sudah pernah terlibat perang selama 8 tahun lawan Irak. Sementara pengalaman perang terlama Israel baru 2 tahunan lawan Hamas di Gaza.  

"Iran ini sudah punya pengalaman daya tahannya lama. Perang Iran-Irak kan 8 tahun. Israel baru perang paling lama menghadapi Hamas di Gaza dari 7 Oktober 2023 sampai sekarang. Itu boleh dibilang baru mau 2 tahun. Iran sudah pernah 8 tahun. Jadi masih jauh lah Israel," kata Faisal Assegaf dalam acara DonCast di Nusantara TV yang dipandu dua jurnalis senior Nusantara TV, Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer.

Rontoknya pertahanan Israel dari gempuran ratusan rudal balistik dan drone Iran, menurut Faisal terjadi karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu salah hitung. Netanyahu abai bahwa sejak Revolusi Islam di Iran pada 1979 terjadi pergantian kekuasaan dari rezim kerajaan Shah Pahlevi ke rezim Mullah.  

"Dan sejak itu mereka menyatakan bermusuhan dengan Israel dan Amerika. Itu kan satu paket. Nah, Amerika menerapkan sanksi politik, ekonomi, dan militer. Artinya Iran harus mandiri memenuhi kebutuhan. Bagaimana bertahan secara politik, ekonomi dan juga militer," tuturnya. 

Faisal melihat kenapa akhirnya Netanyahu memutuskan untuk menyerang Iran karena perencanaan intelijen Mossad di Iran itu sudah bagus. Makanya terbukti serangan 13 Juni dalam setengah jam enam komandan militer seniornya Iran termasuk panglima angkatan bersenjata Jenderal Muhammad Bagiri, Komandan Garda Revolusi, Jenderal Husein Salami itu tewas hanya dalam setengah jam.

"Sangat presisi," ucapnya. 

Faisal mengatakan Iran memiliki sejumlah alasan hingga akhirnya memutuskan melakukan serangan balasan besar-besaran ke Israel. Bahkan Iran wajib membalas penghinaan yang dilakukan Israel. 

Pertama, tewasnya Ismail Haniah, 30 Juli itu dia itu kan tamu negara datang untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran. Iran enggak berbuat apa-apa harusnya dilindungi. Ini kok bisa tewas di Teheran tamu negara. Itu kan memalukan banget, aib besar. Kemudian tewasnya lagi Sekretaris Jenderal Hizbullah Hasan Nasrala 27 September 2024 tahun lalu. Itu juga Iran enggak berbuat apa-apa. Padahal Hamas dan jihad Islam ini adalah dua proksi utamanya Iran dalam menghadapi Israel," paparnya. 

"Ibarat gurita dua tentakel itu sudah kena. Nah, Iran kan kepalanya. Nah, ini yang diserang Israel kepalanya. Ini kan penghinan terbesar ketiga. Artinya rezim mullah harus menjaga kredibilitasnya. Kan ini dipertanyakan oleh rakyatnya. Kok bisa bobol sama Mossad," lanjutnya. 

"Iran juga wajib membalas karena ini untuk menjaga harga diri bangsa Iran. Dan kita tahu Iran itu kan keturunan Persia, bangsa yang pernah berkuasa ribuan tahun lalu bareng Romawi kan. Sedangkan Israel negara kemarin sore baru muncul 1948. Amerika baru muncul 1776," sambungnya. 

"Yang ketiga serangan balasan ini harus dilihat sebagai sanksi militer terhadap Israel yang sudah pongah. Dia melakukan kejahatan genosida di Gaza. Dia melakukan kejahatan perang. Kan itu sudah diakui oleh Mahkamah Internasional (ICC). Bahkan ICC sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan buat Perdana Menteri Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yfgalan. Artinya Iran ini bisa dilihat mereka mengambil peran dari Dewan Keamanan yang sudah impoten. Mereka juga mengambil peran dari dunia yang sudah mati terhadap kemanusiaan yang sudah diinjak-injak oleh Israel di Gaza," pungkasnya. 


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close