Kemenparekraf Kirim Enam Karya Film dan Animasi Lulusan Bootcamp AKTIF ke ATF 2025

Kemenparekraf Kirim Enam Karya Film dan Animasi Lulusan Bootcamp AKTIF ke ATF 2025

Nusantaratv.com - 25 November 2025

Kemenparekraf kirim enam karya film dan animasi lulusan Bootcamp AKTIF ke ATF 2025/Ist
Kemenparekraf kirim enam karya film dan animasi lulusan Bootcamp AKTIF ke ATF 2025/Ist

Penulis: Alamsyah

Nusantaratv.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Bidang Kreativitas Media bersama Direktorat Film, Animasi, dan Video kembali menggelar Bootcamp Akselerasi Kreatif (AKTIF) untuk subsektor film dan animasi di Hotel Morrissey, Jakarta.

Dari program pelatihan intensif tersebut, terpilih enam karya—tiga film dan tiga IP animasi lokal—yang mendapatkan kesempatan untuk dipromosikan di ajang Asia TV & Forum Market (ATF) 2025.

Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu, menjelaskan bahwa karya terpilih berhak tampil di forum internasional itu sebagai bagian dari upaya pemerintah mempercepat laju pertumbuhan ekosistem kreatif. 

“Kami ingin para peserta mampu bersaing di level global dan memanfaatkan ATF sebagai ruang untuk membuka peluang bisnis baru,” ujarnya, 
Minggu, 23 November 2025.

ATF 2025, salah satu pasar konten terbesar di kawasan Asia Pasifik, akan berlangsung pada 2–5 Desember 2025 di Sands Expo & Convention Centre, Singapura. Forum ini rutin mempertemukan profesional industri hiburan dari berbagai negara untuk berkolaborasi, memperluas jaringan, serta membahas perkembangan terbaru di sektor televisi dan hiburan.

Bootcamp AKTIF tahun ini diikuti 70 peserta dan dirancang untuk memperkuat pemahaman para kreator, mulai dari strategi distribusi, teknik promosi, hingga penyusunan model bisnis berbasis kekayaan intelektual. Program ini sekaligus menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mendorong komersialisasi produk kreatif nasional.

Agustini Rahayu menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, hingga para kreator sangat krusial untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru dalam perekonomian daerah maupun nasional. Ia menekankan bahwa data pertumbuhan industri menunjukkan peluang besar yang harus dikelola bersama.

Tiga Film Unggulan yang Dibawa ke ATF

Dari subsektor film, tiga karya yang terpilih adalah:

Komik Jagoan, garapan Dwitya Yoga Dharmawangsa

Pelabuhan Berkabut (Fish, Please), karya sutradara Haris Yulianto bersama produser Annisa Dewi dan Ivan Valentinus

Bong (Of Womb and Tomb), dikerjakan oleh sutradara Destian Rendra dan produser Nasir Rustiawan

Rigita Andianti dari tim Komik Jagoan menyampaikan bahwa pelatihan memberikan wawasan baru mengenai pengembangan film sebagai produk yang dapat tumbuh menjadi ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

Ivan Valentinus, produser Pelabuhan Berkabut, menyebut pengalamannya mengikuti bootcamp membuatnya memahami cara memasarkan film dan menemukan audiens yang tepat.

Sementara itu, Nashiru Setiawan dari film Bong berharap kesempatan tampil di ATF dapat membantu membuka jalan untuk masuk ke pasar internasional dan menarik investor baru.
Kemenparekraf menilai peningkatan kapasitas kreator sangat penting mengingat perkembangan positif industri film Indonesia. Per pertengahan November 2025, jumlah penonton film nasional telah menyentuh sekitar 65 juta, sementara jumlah film lokal yang rilis sepanjang tahun mencapai 178 judul.

Tiga IP Animasi Indonesia Menuju Panggung Global

Selain film, tiga IP animasi juga berhasil lolos kurasi dan siap dibawa ke ATF 2025, yaitu:

Kamarong (Ida Bagus Aditya dan Gilang Bhagaskara)

Kwartet: Watu Jiwo Series (Dieky Suprayogi)

Galeo of SeaWalkers (Andara Fembriarto)

Ketua AINAKI, Daryl Wilson, menegaskan bahwa karya yang dipilih dinilai berdasarkan orisinalitas, potensi komersial, serta kesiapan materi untuk pitching. Ia menekankan pentingnya kualitas pitch bible karena karya-karya tersebut akan dipresentasikan langsung kepada calon mitra dan investor.

Andara Fembriarto mengaku antusias, sebab bootcamp tidak hanya fokus pada proses kreatif, tetapi juga memberikan pelatihan praktis tentang aspek bisnis, hukum, dan teknik pitching.

Dieky Suprayogi dari Watu Jiwo menambahkan bahwa pertemuan langsung dengan buyer dan distributor menjadi pengalaman penting dalam memahami pasar animasi.

Ida Bagus Aditya dari Kamarong menyebut pelatihan ini membantunya memahami aspek legal dan manajemen anggaran yang selama ini belum dikuasainya.

Acara ini juga dihadiri Direktur Film, Animasi, dan Video Doni Setiawan serta Tenaga Ahli Menteri Bidang Media Rocklin Aprilius Anderson.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close