Nusantaratv.com - Jeep dulunya merupakan salah satu merek yang sangat menguntungkan, namun serangkaian keputusan keliru membuat angka penjualannya anjlok.
Pada 2018, Jeep berhasil menjual 973.227 unit. Enam tahun kemudian, angka tersebut turun drastis menjadi hanya 587.722 unit.
Sejumlah faktor diketahui menjadi penyebab penurunan ini, termasuk dihentikannya produksi Cherokee dan pergeseran strategi ke harga premium.
Kebijakan ini justru membuat banyak konsumen beralih ke merek pesaing, seperti Ford dengan lini Bronco-nya.
Dikutip dari Carscoops, Sabtu (9/8/2025), untuk gambaran seberapa tajam kenaikan harga yang terjadi, pada 2022, harga dasar Cherokee naik dari US$28.135 (sekitar Rp457,27 juta) menjadi US$33.995 (Rp552,51 juta).
Sementara itu, Renegade 2023 dibanderol mulai US$30.490 (Rp495,54 juta), dan Grand Wagoneer 2024 dihargai jauh lebih mahal dibanding Cadillac Escalade.
Untungnya, kini Jeep mulai memperbaiki kesalahan tersebut. Dalam acara media baru-baru ini, CEO Jeep, Bob Broderdorf, mengungkapkan mereka telah menyesuaikan harga untuk seluruh model kecuali Wrangler.
Dia menegaskan, penyesuaian ini merupakan upaya untuk membenahi keputusan masa lalu dan mengatasi apa yang disebutnya sebagai "masalah harga".
Sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya, beberapa varian Grand Cherokee kini dibanderol dengan harga ribuan dolar lebih murah.
Wagoneer pun mengalami penurunan harga dari US$62.945 (Rp1,02 miliar) menjadi US$59.945 (Rp974,27 juta). Tak hanya itu, harga Grand Wagoneer juga diturunkan dari US$91.945 (Rp1,49 miliar) menjadi US$84.945 (Rp1,38 miliar).
Meskipun penurunan harga ini cukup signifikan, belum bisa dipastikan apakah langkah ini cukup untuk membalikkan keadaan.
Contohnya, Wagoneer S kini ditawarkan mulai US$65.200 (Rp1,05 miliar), berkat kehadiran varian Limited yang lebih terjangkau. Namun, harganya masih sekitar US$10.000 (Rp162,52 juta) lebih mahal dibanding Ford Mustang Mach-E GT.
Perbedaan harga yang besar ini membuat dealer terpaksa memangkas harga untuk mengosongkan stok.
Pencarian cepat menunjukkan Wagoneer S Limited yang awalnya dihargai US$67.590 (Rp1,09 miliar), kini ditawarkan hanya sekitar US$38.340 (Rp623,13 juta). Beberapa dealer lain bahkan menjualnya di kisaran US$38.973 (Rp633,42 juta) hingga US$39.995 (Rp650,03 juta).
Selain membahas soal harga, Broderdorf juga mengakui tantangan ke depan tetap ada, termasuk dampak tarif dan ketidakpastian ekonomi. Namun, dia menyampaikan optimisme terhadap masa depan Jeep yang kini tengah menjalani perombakan besar.
Gladiator dan Wrangler telah mendapatkan penyegaran desain, sementara Grand Cherokee, Wagoneer, dan Grand Wagoneer akan segera diperbarui.
Cherokee generasi terbaru dijadwalkan hadir akhir tahun ini, disusul Recon, kendaraan off-road listrik, yang akan meluncur pada bulan November.
Jeep juga sedang menyiapkan Compass baru, meski masa depannya di pasar Amerika Utara masih belum pasti.