Nusantaratv.com - Proyek-proyek besar di sektor produksi baterai dan investasi bernilai tinggi kini menghadapi ancaman akibat melemahnya permintaan kendaraan listrik (EV).
Laporan terbaru menunjukkan sebagian besar kapasitas produksi baterai yang sedang dibangun berpotensi tidak terpakai menjelang akhir dekade ini.
Menurut Nikkei Asia, seperti dikutip dari Carscoops, Selasa (25/11/2025), banyak produsen mulai memangkas rencana ekspansi baterai mereka yang sebelumnya sangat ambisius.
Ford menjadi salah satu contoh paling mencolok. Perusahaan itu tengah membangun kompleks baterai senilai US$5,8 miliar di Kentucky bersama SK On, yang dirancang untuk mempekerjakan sekitar 5.500 orang pada 2030.
Namun, Ford telah menurunkan target kapasitas fasilitas tersebut hingga 35 persen dan baru-baru ini juga menghentikan produksi F-150 Lightning.
General Motors ikut terdampak. GM mengonfirmasi sebanyak 1.550 pekerja di dua pabrik baterai, yang dioperasikan bersama LG Energy Solution di Ohio dan Tennessee, akan diberhentikan akibat "lambatnya adopsi kendaraan listrik dalam jangka pendek serta perubahan kebijakan regulasi."
Nikkei Asia juga mencatat Panasonic, meski baru membuka pabrik baterai di Kansas pada Juli lalu, belum bisa memastikan kapan fasilitas tersebut akan mencapai kapasitas produksi maksimal.
Target awal adalah akhir tahun fiskal 2026. Sebagai pemasok utama Tesla, Panasonic turut merasakan dampak penurunan permintaan terhadap kendaraan listrik.
Di Amerika Serikat (AS), anjloknya penjualan kendaraan listrik membuat beberapa proyek ditinggalkan sepenuhnya. T1 Energy, misalnya, membatalkan rencana pembangunan pabrik baterai di Georgia.
Situasi ini diperparah oleh kebijakan pemerintahan Donald Trump yang semakin memberi angin segar bagi kendaraan bermesin pembakaran internal.
Penghapusan kredit pajak kendaraan listrik federal sebesar US$7.500 serta pencabutan denda bagi produsen yang gagal memenuhi standar emisi membuat industri otomotif lebih leluasa meningkatkan kembali produksi kendaraan bermesin konvensional (ICE).




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh