Hadapi Tantangan Global, Prabowo Pilih Pendekatan Realisme

Nusantaratv.com-Presiden Prabowo Subianto mengatakan situasi geopolitik dan geoekonomi saat ini jauh lebih rumit dibandingkan ketika ia memulai pemerintahan pada 20 Oktober 2024. Hal itu disebabkan dengan semakin meluasnya konflik antar negara yang terjadi dan tarif resprokal yang diterapkan Amerika Serikat.

Rumitnya situasi geopolitik dan geoekonomi sekarang ini, kata Prabowo, akhirnya menguji strategi besar Pemerintahannya. Menguji strategi transformasi yang sudah ia canangkan di awal. Bahkan sebelum dirinya dilantik sebagai presiden.

"Strategi transformasi bangsa yang kita pegang adalah strategi yang berdasarkan realisme, yang berdasarkan kondisi nyata bangsa dan regional dan global. Kondisi nyata ini tidak bisa kita hadapi dengan teori, dengan angan-angan," kata Prabowo seperti diberitakan Nusantara TV. 

Meski demikian, Prabowo tak menafikan jika idealisme adalah benar dan perlu. 

"Tapi yang utama yang bisa nyelamatkan kita adalah realisme. Kita harus dengan realistis melihat situasi dan kita ambil langkah-langkah," tandasnya.

Prabowo meyakini Indonesia akan aman kalau menguasai pangannya sendiri dan mencapai swasembada. 

"Kalau kita bisa amankan pangan kita, kita bisa jamin bahwa kita bisa beri makan kepada rakyat kita. Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun. Saya tidak pernah percaya bahwa satu bangsa bisa merdeka kalau dia tidak bisa produksi pangannya sendiri," ujarnya.  

"Tidak ada dalam sejarah manusia. It does not happen. It will not happen. Tidak ada negara yang merdeka berdaulat tanpa dia bisa produksi makannya sendiri. Karena itu produksi pangan bagi saya adalah strategis," imbuhnya. 

Prabowo bersyukur dapat melakukan langkah-langkah yang cepat berkat proses transisi yang baik antara Presiden Joko Widodo dan dirinya. 

"Kita bisa dalam posisi sekarang produksi pangan kita. Bisa saya sampaikan berada dalam kondisi yang aman dan kuat," pungkasnya.