Nusantaratv.com - Pameran otomotif terbesar di Indonesia, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, resmi ditutup pada Minggu, 3 Agustus 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Usai gelaran utama tersebut, GIIAS The Series akan berlanjut ke empat kota besar di Indonesia, yakni Surabaya (Jawa Timur) pada 27-31 Agustus 2025 (Grand City Convex).
Lalu, Semarang (Jawa Tengah) pada 24-28 September 2025 (Muladi Dome), dan Bandung (Jawa Barat) pada 1-5 Oktober 2025 (Sudirman Grand Ballroom).
Seri pameran ini akan ditutup dengan GIIAS Makassar (Sulawesi Selatan) pada 5-9 November 2025, di Sumarecon Mutiara Makassar (kembali setelah absen sejak 2019).
Pada penyelenggaraan di ICE BSD, GIIAS 2025 menghadirkan lebih dari 60 merek otomotif global yang mengisi Hall 1 hingga Hall 11.
Sebanyak 39 merek mobil penumpang dari berbagai negara seperti Jepang, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, China, India, dan Vietnam turut serta.
Beberapa di antaranya adalah Aletra, Audi, BMW, BYD, Chery, Chery Lepas, Citroen, Daihatsu, Denza, DFSK (Sokon), Ford, GAC AION, Geely, GWM, Honda, Hyundai, Jaecoo, Jeep, dan Jetour.
Selain itu, ada Kia, Lexus, Maxus, Mazda, Mercedes-Benz, Morris Garage (MG), MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Polytron, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen (VW), Volvo, Wuling dan X-Peng.
Di segmen kendaraan komersial, hadir empat merek Jepang, yaitu Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan UD Trucks. Empat karoseri nasional juga turut berpartisipasi seperti Adiputro, Tentrem, Laksana, dan New Armada.
Tak hanya itu, 16 merek sepeda motor pun ikut meramaikan pameran, antara lain Alva, Aprilia, Astra Honda Motor, Dubbs, Exotic, Harley-Davidson, Kupprum, Moto Guzzi, Pacific, Piaggio, Polytron, Royal Enfield, Scomadi, U-Winfly, Vespa dan Wedison.
Ratusan merek dari industri pendukung otomotif juga menampilkan inovasi dan teknologi terbarunya.
Kunjungan GIIAS 2025 Naik 5-10 Persen
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, menyampaikan jumlah pengunjung GIIAS 2025 naik sekitar 5-10 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Saya perkirakan kenaikannya sekitar 5-10 persen, tidak sampai melebihi 10 persen. Kami berupaya menjaga kenyamanan dan keamanan para pengunjung GIIAS. Jika terlalu padat, justru bisa membuat pengunjung merasa tidak nyaman saat berada di lokasi," ujar Nangoi saat penutupan GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (2/8/2025).
Dia menambahkan, jumlah pengunjung GIIAS 2024 tercatat mencapai 475.084 orang selama acara berlangsung. Oleh karena itu, penyelenggara sengaja membatasi jumlah kunjungan demi menciptakan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengunjung.
"Jadi, pertumbuhannya memang kami jaga agar tidak lebih dari sekitar 7 persen," tambahnya.
Momentum Pemulihan Industri Otomotif
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya menyatakan GIIAS 2025 berpotensi menjadi momentum penting untuk membangkitkan kembali minat masyarakat dalam membeli kendaraan.
"GIIAS kini menjadi pameran otomotif terbesar di dunia setelah China. Indonesia kini telah melampaui banyak negara lain yang biasa menjadi tuan rumah pameran otomotif," ujar Menperin dalam pembukaan GIIAS 2025, Kamis, 24 Juli.
Dia juga menyampaikan apresiasinya kepada Gaikindo atas suksesnya penyelenggaraan GIIAS 2024, yang dinilai turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor otomotif.
"Keberhasilan tahun lalu menjadi modal berharga sekaligus fondasi kuat bagi penyelenggaraan tahun ini. Pameran ini turut memperkokoh posisi Indonesia dalam industri otomotif global," lanjutnya.
Menperin juga menyoroti Indonesia saat ini mencatatkan penjualan kendaraan domestik tertinggi di kawasan ASEAN.
Hal ini mencerminkan besarnya potensi pertumbuhan jangka panjang sektor otomotif, meski tingkat kepemilikan kendaraan, khususnya mobil, masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara tetangga.
"Berdasarkan data Vehicles in Use 2024 dari International Organization of Motor Vehicle Manufacturers (OICA), rasio kepemilikan mobil di Indonesia baru mencapai 99 unit per 1.000 penduduk. Angka ini masih jauh tertinggal dari Malaysia (490 unit), Thailand (275 unit), dan Singapura (211 unit)," tukas Menperin.