Nusantaratv.com - Di usia yang tak lagi muda, Nenek Sutiah Sunyoto menorehkan kisah luar biasa.
Di tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi ini, Nenek Sutiah tercatat sebagai jemaah haji tertua dari Indonesia, berusia 107 tahun.
Berasal dari Provinsi Lampung, Nenek Sutiah telah tiba di Madinah sejak 8 Mei 2025, menjalani ibadah dengan penuh semangat dan keikhlasan.
Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Nenek Sutiah jika dirinya akan menjadi jemaah tertua dalam penyelenggaraan haji tahun ini.
Dia mengaku sangat bersyukur dan bahagia bisa menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Kota Nabi, Madinah.
Kebahagiaan itu tampak jelas saat Tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Madinah menemuinya di Hotel Mesan Aldauliyah, Rabu, 14 Mei 2025.
"Mbah, gimana kabarnya?" sapa Tim MCH Daker Madinah memulai obrolan.
Sehat," sahut Nenek Sutiah dengan senyum cerah.
Obrolan Nenek Sutiah dengan Tim MCH Daker Madinah berlangsung hangat.
"Selama di Madinah sering ke Masjid Nabawi?" tanya Tim MCH.
"Shalat, sering," jawab Nenek Sutiah mantap.
Baca Juga: Perjalanan Haru Pahrul: Menunaikan Haji Menggantikan Sang Ayah, Temani Ibunda ke Tanah Suci
Yang mengagumkan, Nenek Sutiah menunaikan salat dengan berjalan kaki dari hotel Mesan Aldauliyah menuju Masjid Nabawi, meski harus menempuh cuaca panas khas Madinah.
Saat ditanya apakah masih kuat berjalan, jawabannya sederhana tapi penuh makna, "Kuat."
Keteguhan hati dan kekuatan fisik Nenek Sutiah menjadi bukti nyata keajaiban dari niat tulus dalam beribadah.
Di kampung halamannya, Nenek Sutiah menjalani hidup sederhana sebagai petani. Kini di usia senja, aktivitasnya hanya di sekitar rumah, kadang mencabut rumput di halaman.
Lalu, apa rahasia kesehatannya? Tidak ada yang istimewa, hanya pola makan sederhana. Dia mengonsumsi nasi, sayur, dan daging, namun menghindari ayam negeri (potong).
"Daging makan. Ayam potong yang ndak makan mas. Kenapa ndak makan? Mboten remen (tidak suka). Sayur-sayuran makan mbah? Makan".
Keinginan naik haji telah tumbuh sejak lama di hati Nenek Sutiah. Dia mendaftar pada tahun 2013 dan akhirnya mendapat panggilan suci tahun ini.
Ini juga menjadi pengalaman pertamanya menginjakkan kaki di Tanah Suci. Tinggal di hotel dengan fasilitas yang baik, dia merasa sangat menikmati.
"Di sini enak. Ya senang. Makanannya cocok semua," ucapnya penuh syukur.
Kini, setelah tujuh hari berada di Madinah hingga 15 Mei 2025, Nenek Sutiah sudah lima kali mendatangi Masjid Nabawi.
Perjalanan spiritual ini menjadi kenangan indah tak terlupakan, bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi 9 anak dan 25 cucunya yang bangga melihat perjuangannya.