Nusantaratv.com - Toyota kembali menunda pembangunan pabrik baterai khusus kendaraan listrik di Prefektur Fukuoka, Jepang.
Dikutip dari Carscoops, Rabu (12/11/2025), ini merupakan penundaan kedua yang terjadi tahun ini.
Langkah ini mencerminkan sikap hati-hati perusahaan di tengah permintaan global yang fluktuatif untuk mobil listrik.
Meskipun penjualan kendaraan listrik Toyota mengalami perlambatan, perusahaan tetap menegaskan proyek tersebut tidak dibatalkan dan akan tetap dilanjutkan pada waktu yang tepat.
Toyota telah menggelontorkan sekitar 6 miliar yen (sekitar US$39 juta) untuk membeli lahan di kawasan industri di Fukuoka bagian timur laut.
Sesuai kesepakatan, konstruksi seharusnya dimulai dalam waktu tiga tahun setelah pembelian.
Hasil Keuangan Ubah Jadwal
Pada Maret lalu, Toyota mengumumkan penundaan pembangunan pabrik tersebut akibat penurunan permintaan terhadap kendaraan listriknya.
Gubernur Fukuoka dan Presiden Toyota, Koji Sato, telah mengonfirmasi proyek kini kembali mengalami penundaan kedua.
Awalnya, produksi dijadwalkan dimulai pada 2028. Namun, menurut laporan Nikkei Asia, Toyota belum memberikan jadwal baru terkait kapan proyek tersebut akan kembali berjalan.
Penundaan ini bertepatan dengan laporan keuangan terbaru perusahaan.
Toyota memangkas proyeksi penjualan kendaraan listrik globalnya sebesar 10 persen dari target sebelumnya, yakni 277.000 unit untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2026.
Meski begitu, Toyota masih membuka kemungkinan untuk meninjau kembali target jangka panjangnya.
Tujuan ambisius menjual 1,5 juta unit kendaraan listrik secara global pada 2026 bisa saja disesuaikan sesuai dinamika pasar.
Masih Optimistis pada Mobil Listrik
Kendati menghadapi tantangan, Toyota tetap berkomitmen terhadap pengembangan kendaraan listrik.
Perusahaan sedang menyiapkan pabrik baru di Shanghai, China, yang diperkirakan mulai beroperasi sekitar 2027 untuk memproduksi kendaraan listrik merek Lexus.
Pabrik ini akan menjadi tempat produksi model konsep LF-ZC dan LF-ZL yang sebelumnya telah diperkenalkan.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan kendaraan listrik Toyota memang meningkat 20,6 persen menjadi 117.031 unit. Namun, angka tersebut masih jauh dari ekspektasi awal.
Bagi Toyota, membangun pabrik baru tanpa kepastian peningkatan permintaan dianggap tidak efisien.
Perusahaan memilih menunggu waktu yang lebih tepat agar investasi besar tersebut tidak berujung pada fasilitas yang menganggur atau beroperasi di bawah kapasitas.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh